SeleraWaktu.com

Waktu Juga Punya Selera

Sains

6 Jenis Pemeriksaan Organ Reproduksi Wanita, Wajib Catat!

Organ reproduksi wanita, memiliki peran besar dalam kesehatan tubuh. Maka dari itu, penting untuk tahu berbagai jenis pemeriksaan organ reproduksi wanita yang harus Anda lakukan rutin agar jika ada sesuatu, penanganannya tidak terlambat.

Pemeriksaan organ reproduksi, tidak hanya bisa Anda lakukan untuk persiapan kehamilan atau persoalan haid saja.

Tapi, pemeriksaan ini pun penting untuk mendeteksi risiko infeksi, kista, hingga kanker serviks yang gejalanya sering kali tak terasa di awal kemunculannya.

Jenis Pemeriksaan Organ Reproduksi Wanita

Menjaga organ reproduksi wanita tentu sangat penting Anda lakukan. Tidak hanya ketika hanya ada keluhan, sebaiknya memang jenis pemeriksaan organ ini harus Anda lakukan secara rutin:

1. Pelvic Exam (Pemeriksaan Panggul)

Ini adalah pemeriksaan fisik menyeluruh yang mengevaluasi kondisi vulva, vagina, serviks, uterus, ovarium, dan rektum.

Dokter biasanya melakukan inspeksi visual dengan bantuan spekulum (alat buka vagina).

Lalu, berlanjut ke pemeriksaan bimanual satu tangan memeriksa dari dalam vagina, sementara tangan lain menekan perut dari luar untuk merasakan ukuran dan posisi organ reproduksi.

Pemeriksaan ini dapat mendeteksi massa, kista, infeksi, hingga kelainan bentuk.

2. Pap Smear & HPV Test

Kesehatan reproduksi wanita juga bisa Anda ketahui dengan Pap Smear & HPV Test. Tujuan tes Pap Smear adalah mendeteksi sel abnormal atau pra kanker di serviks.

Pemeriksaan ini, baiknya Anda lakukan sejak usia 21 tahun dan rutin setiap tiga tahun bagi wanita berusia 21 – 29 tahun.

Sedangkan untuk usia 30 – 65, Pap Smear bisa Anda gabungkan dengan HPV test setiap lima tahun.

HPV sendiri, tujuannya untuk mendeteksi keberadaan human papiloma virus tipe risiko tinggi yang berpotensi menyebabkan kanker serviks.

3. Histerosalpingografi (HSG)

Selanjutnya, ada pemeriksaan histerosalpingografi atau HSG. Pemeriksaan ini, menjadi salah satu pemeriksaan sistem reproduksi wanita dengan teknologi rontgen buat menunjukkan memperlihatkan kondisi rahim serta tuba falopi real-time.

Metodenya adalah dengan menyuntikkan cairan kontras ke dalam rahim lewat serviks. Kemudian, dokter akan mengambil gambar memakai sinar-X atau rontgen.

4. Histeroskopi

Prosedur ini memakai kamera kecil yang akan dokter masukkan ke bagian rahim lewat vagina buat melihat langsung bagian dalamnya.

Tes atau jenis pemeriksaan organ reproduksi wanita ini bisa terpakai untuk biopsi maupun mengangkat polip dan fibroid.

5. Sonohisterografi

Mirip dengan USG transvaginal, tapi sonohisterografi ini memakai cairan saline untuk memperjelas visualisasi rongga rahim.

Tujuan dari pengecekan atau pemeriksaan ini adalah mendeteksi ada tidaknya polip, adhesi, atau kelainan bentuk rahim.

6. Laparoskopi

Kemudian, ada laparoskopi. Ini merupakan prosedur bedah minimal invasif untuk melihat langsung kondisi organ yang ada dalam perut dengan kamera. Biasanya, laparoskopi bertujuan untuk kasus endometriosis, tumor, atau infertilitas.

Jadi, itulah beberapa jenis pemeriksaan kesehatan reproduksi wanita yang penting Anda ketahui. Masing-masing pemeriksaan punya fungsi yang berbeda, dari deteksi kanker hingga kesulitan hamil.

 

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *